Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu sore melanjutkan pelemahan di tengah volume perdagangan yang masih minim transaksi.
Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Rabu sore ke posisi Rp9.120 atau turun 10 poin dibanding sebelumnya Rp9.110 per dolar AS.
"Di tengah volume perdagangan yang tipis di pasar uang, mata uang rupiah melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS," kata pengamat pasar mata uang Milenium Danatama Sekuritas, Abidin di Jakarta, Rabu.
Meski demikian, lanjut dia, sebagian pelaku pasar uang memperkirakan rupiah akan kembali menguat (rebound) di tengah harapan bahwa dana asing akan masuk ke dalam negeri seiring dengan peringkat ekonomi dalam negeri berada di level "investment grade".
"Saat ini pergerakan pasar masih sangat sepi. Investor memilih untuk `wait and see` seraya menunggu sentimen baru yang dapat mendorong pelaku pasar kembali aktif," kata dia.
Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada menambahkan, rupiah masih melemah sejak awal tahun kemarin masih disebabkan respon negatif pelaku pasar saham terhadap krisis keuangan di Eropa
Apalagi, lanjut dia, transaksi mata uang Euro juga mengalami pelemahan di pasar Asia sehingga Rupiah juga terimbas.
Ia menambahkan, turunnya bursa saham AS di akhir tahun juga mengindikasikan masih khawatirnya investor terhadap potensi krisis yang lebih dalam terjadi di Eropa.
Ia mengatakan, pelaku pasar uang masih dicemaskan oleh "outlook" Eropa pada 2012 yang diperkirakan kesulitan dalam pendanaan perbankan.
"Hal ini yang di respon negatif oleh investor sehingga banyak melakukan aksi jual terhadap Euro dan berimbas pada mata uang Asia termasuk rupiah," ujar dia.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Rabu (4/1) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah ke posisi Rp9.180 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.160.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar